Sektor Perikanan
Kabupaten Kuantan Singingi merupakan daerah yang memiliki sumber daya perikanan yang cukup besar dan beragam. Berdasarkan data dari Dinas Perikanan Kabupaten Kuantan Singingi tahun 2015 luas area penangkapan tercatat sebesar 1.802,43 Ha area sungai, 20.627,95 Ha area rawa dan 236,10 Ha area bendungan.
Potensi lahan budidaya diperkiraan tidak kurang dari 2.000 Ha sementara yang baru dimanfaatkan lebih kurang 11,63% dari potensi tersebut yaitu 232,69 Ha. Berdasarkan data tersebut masih besar peluang untuk berusaha dibidang pembudidayaan ikan dalam kolam.
Selama ini budidaya ikan dalam kolam hanya dilakukan oleh masyarakat untuk menunjang ekonomi keluarga dan dalam skala besar sampai saat ini belum ada perusahaan atau badan usaha yang memanfaatkan lahanĀlahan potensial tersebut. Usaha perikanan merupakan usaha yang cukup menjanjikan.
Hal ini karena proses pemeliharaan, pemasaran relative tidak begitu sulit dan tidak memerlukan lahan yang luas, kemudian konsumsi ikan masyarakat dari hari ke hari semakin meningkat sehingga usaha perikanan ini mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan.
Seiring dengan perkembangan teknologi dan munculnya inovasi maka di Kabupaten Kuantan Singingi proses pengolahan ikan sudah mulai dikembangkan melalui kelompok tani perikanan, ikan tersebut diolah menjadi naget maupun bakso ikan yang pemasarannya sampai saat ini masih di dalam wilayah Kabupaten Kuantan Singingi.
Selanjut pengelolaan ikan asap atau ikan salai dikelola oleh Rumah Tangga Perikanan seperti di KecamatanĀ Gunung Toar, Benai dan Kuantan Hilir Seberang dengan omset berkisar dari Rp 8.000.000 sampai dengan Rp 39.000.000 per bulan.